Press "Enter" to skip to content

3 Kata Penting untuk Pembelajaran Anak

Pembelajaran Anak – Pembentukan kepribadian seseorang dipengaruhi oleh faktor lingkungan, namun peran orang tua sangat penting dalam pembentukan kepribadian anak. Kita harus membekali pembelajaran dengan ideologi yang baik sejak dini.

Namun banyak orang tua melupakan sesuatu yang sangat mendasar, padahal ini merupakan fondasi yang sangat penting untuk membangun fondasi kepribadian pertama anak. Semakin kuat fondasinya, semakin kuat pula pilar-pilar yang ditopangnya. Tapi apa saja hal penting yang harus dipelajari bayi? Yuk simak ulasannya.

1. Maaf

Pembelajaran Anak

Pembelajaran anak yang pertama adalah kata maaf. Kata maaf sangat penting diajarkan kepada bayi sejak dini. Permintaan maaf mengajarkan anak-anak untuk mengakui kesalahan mereka. Dalam hidup selalu ada gesekan yang tidak bisa dihindari dan sebagai manusia kita tidak lepas dari kesalahan.

Oleh karena itu, jelaskan kepada mereka bahwa mengakui kesalahan bukanlah hal yang tercela, tetapi mengakui kesalahan adalah tindakan yang sangat, sangat mengesankan.

2. Terima kasih

Pembelajaran Anak

Pembelajaran anak yang kedua adalah kata terima kasih. Hal ini tampaknya sangat sepele, tetapi memiliki makna yang sangat dalam. Mengajarkan anak-anak untuk bersyukur sejak usia dini mendorong rasa saling menghormati satu sama lain. Bantu mereka memahami bahwa memanusiakan orang sangat penting. Sehingga mereka bisa menghargai orang lain dan tidak memandang rendah orang lain di kemudian hari.

3. Maaf Permisi

Pembelajaran Anak

Pembelajaran anak yang ketiga adalah meminta maaf permisi. Sebenarnya, itu sudah kental dalam budaya Indonesia. Kami terbiasa meminta maaf setiap kali seorang anak lewat di depan orang, tua dan muda. Namun sayangnya, banyak anak muda zaman sekarang yang melupakan etika ini. Penting untuk menjaga rasa saling menghormati.

Mungkin terdengar sepele, namun ketiga kata ini memiliki dampak yang sangat besar bagi pembentukan karakter bayi di masa depan. Karena nilai-nilai yang terkandung dalam ketiga kata tersebut akan sangat baik untuk memperkuat pondasi karakter anak. Yuk, untuk sahabat biasa, mulai sekarang si kecil bisa membiasakan diri sering mengucapkan tiga kata ini. 

Selain 3 kata penting diatas, hal yang dasar yang wajib orang tua pelajari adalah cara dalam mengasuh anak-anak dan definisi nya

Kenali Pola Asuh

Ketika ditanya apa itu parenting? Anda mungkin akan menjawab bahwa mengasuh anak adalah cara membesarkan anak. Jawabannya benar, tetapi bagaimana Anda memperbesar apa yang dimaksud di sini?

Jika melihat definisi APA (American Psychological Association), pola asuh adalah pola asuh orang dewasa (tidak terbatas pada hubungan biologis) yang memiliki tiga tujuan utama:

  • Menjaga anak-anak tetap sehat dan aman setiap saat.
  • Mempersiapkan anak untuk menjadi produktif.
  • Mengurangi nilai budaya.

Menurut definisi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, pengasuhan dipahami sebagai interaksi antara orang tua dan anak dengan tujuan untuk mendukung perkembangan fisik, emosional, sosial, intelektual, dan spiritual.

Dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa parenting adalah cara membesarkan dan membimbing anak agar ketika dewasa nanti mereka bisa berdiri di atas kaki sendiri. Pola asuh meliputi pola asuh yang mendukung perkembangan emosi, fisik, sosial, intelektual dan spiritual anak.

Jenis Pola Asuh

Setelah Anda memahami konsep parenting, Anda perlu mengetahui jenis-jenisnya juga. Ya, pola asuh memang dipecah menjadi beberapa jenis sesuai dengan pola interaksi orang tua yang mengasuh anak. Ada 4 jenis yang biasa ditemui dalam praktek, berikut penjelasannya.

Pendidikan Otoriter

Tipe pertama adalah otoriter. Dalam model ini, ciri utama orang tua adalah otoriter (dominasi) terhadap anaknya. Tipikal orang tua yang menganut konsep ini beranggapan bahwa anak harus menuruti semua keinginannya dan selalu merasa benar sampai mereka terlalu membatasi gerak anak.

Pembelajaran Anak

Anak-anak yang tumbuh dalam konsep ini ditakuti sebagai individu yang cenderung pasif. Kebiasaan orang tua yang menekan pendapat akan membuat anak merasa bahwa pendapat dan pikirannya tidak ada artinya.

Pendidikan yang Memanjakan

Konsep selanjutnya adalah memaafkan. Dalam model ini, orang tua terlibat penuh dalam pengasuhan. Anda akan sangat permisif terhadap keputusan atau pemikiran anak. Pola asuh seperti ini baik untuk membangun rasa percaya diri anak, namun di sisi lain mereka bahkan bisa dimanjakan karena orang tua selalu bebas dan menuruti keinginan anak.

Konsep seperti itu dapat muncul ketika orang tua selalu dibatasi dalam gerakan mereka selama masa kanak-kanak. Bersikap lunak dan permisif adalah cara mereka “membayar” orang tua mereka di masa lalu.

Pendidikan Ceroboh

Yang terakhir ini lalai. Tipe ini harus dihindari karena dapat membuat jarak antara orang tua dan anak. Dengan konsep ini, orang tua jarang atau tidak terlibat sama sekali dalam mengasuh anaknya. Penyebabnya dapat bervariasi dan berkisar dari kesibukan yang berhubungan dengan pekerjaan hingga keadaan lain yang memaksa orang tua untuk melakukannya.

Konsep ini tidak hanya menciptakan jarak antara orang tua dan anak, tetapi juga berpotensi mengubah anak menjadi pribadi yang kurang jeli.

Dari sini, Anda bisa tahu bahwa menjadi orang tua itu tidak mudah. Tidak ada formula satu ukuran untuk semua untuk menentukan cara yang tepat untuk membesarkan anak. Namun, bukan berarti Anda tidak bisa belajar menjadi orang tua yang baik untuk anak Anda.

Ini tentang menjaga semangat tetap hidup dan tidak pernah berhenti untuk belajar, karena tidak peduli seberapa lelah Anda membimbing dan membesarkan anak-anak Anda, itu akan terbayar dalam perkembangan mereka.

Demikian ulasan tartblossom.com mengenai Kata Penting untuk Pembelajaran Anak, semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk Anda. /Aha

Baca Juga: Rekomendasi Film Anak Terbaik Penerima Oscar

One Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

one × five =