Press "Enter" to skip to content

Penyebab dan Cara Mengatasi DVR CCTV Sering Restart Sendiri

DVR CCTV Sering Restart  – Dalam menjalankan fungsinya sebagai kamera pengintai, CCTV harus beroperasi dengan intensitas tinggi selama 24 jam penuh. Mulai dari kamera yang perlu terus memantau lingkungan hingga DVR yang terus memproses data yang direkam untuk menyimpan dan mengirimkannya ke layar monitor CCTV.

Karena penggunaan yang intensif ini, peralatan CCTV sering menjadi terlalu panas atau menghasilkan panas yang berlebihan pada harddisk. Hardisk berguna sebagai tempat penyimpanan atau sebagai tempat menyimpan rekaman CCTV.

Karena DVR yang terlalu panas secara terus-menerus, dapat menyebabkan gangguan serius dalam jangka pendek dan panjang. Kerusakan pada CCTV dapat mempengaruhi fungsinya sebagai kamera pengintai. Akibatnya, keamanan di lingkungan Anda menurun dan menimbulkan kekhawatiran.

Perangkat DVR yang terlalu panas memiliki beberapa efek. Misalnya, frame hilang atau kosong selama pemantauan atau perekaman real-time, hingga DVR CCTV sering restart terus menerus. Dengan cara ini, fungsi CCTV melemah hingga Anda tidak dapat menggunakannya lagi. Anda bisa cek paket dan Harga cctv murah jakarta pada situs Mahavision.

Penyebab DVR CCTV Sering Restart 

Overheating atau penumpukan panas pada hard drive adalah salah satu dari beberapa penyebab DVR CCTV untuk reboot. Sebagai kamera pengintai, CCTV aktif 24/7, sehingga dapat merekam berbagai aktivitas pemilik rumah, pekerja toko atau orang-orang di sekitar lokasi pemasangan CCTV. Selain itu, CCTV berguna untuk memantau jika ada pergerakan mencurigakan dari orang yang tidak dikenal.

DVR sendiri belum lengkap dengan perangkat pendingin otomatis seperti PC atau laptop. Pendingin bekerja dengan DVR CCTV atau ketika DVR terlalu panas. Dengan cara ini, masalah overheating masih menjadi momok bagi pengguna CCTV.

Penyebab kedua DVR CCTV itu sendiri untuk reboot adalah fragmentasi atau data yang tersebar di hard drive. Fragmentasi terjadi karena DVR tidak dapat melakukan manajemen penyimpanan data seperti PC.

Pada perangkat PC, penyimpanan data diatur oleh sistem operasi yang digunakan – seperti Linux, Windows, dll – oleh File Allocation Table (FAT). Tidak ada FAT pada DVR seperti pada PC, yang berarti hard disk bekerja sendiri dalam memproses dan menyimpan data yang direkam.

Seperti yang dilaporkan kompasiana.com, dalam sejarah penggunaannya, hard drive hanya dikembangkan untuk PC. Pada DVR, jika perangkat hard disk terus merekam atau menulis data tanpa henti, maka hard disk di PC membaca lebih banyak.

Perangkat DVR akan tidak aktif saat perangkat dihentikan atau tidak merekam sama sekali, atau saat perangkat dimatikan. Di luar jam tersebut, DVR dan harddisk bekerja 24 jam. Lampu HDD yang terus berkedip menunjukkan perangkat sedang menulis atau merekam data dan menyimpan rekaman.

Proses penulisan data yang berlebihan dengan penggunaan yang terus menerus ini akan menyebabkan DVR CCTV menjadi terlalu panas dan restart terus menerus. Jika kondisi ini terus dipertahankan, wajar jika DVR rusak.

Cara Mengatasi DVR CCTV Sering Restart 

Ada beberapa cara untuk mengatasi DVR CCTV Sering Restart, diantaranya:

1. Gunakan Harddisk Khusus DVR

Dengan kemajuan teknologi dan dalam upaya untuk memperpanjang umur DVR dan harddisk, beberapa produsen harddisk telah merilis berbagai jenis harddisk khusus untuk DVR atau perangkat pengawasan.

Meski tersebar luas, harddisk khusus ini masih sangat jarang ditemukan di pasar lokal atau di Indonesia. Hal ini mungkin karena aplikasi DVR masih sangat sedikit dibandingkan dengan kebutuhan harddisk di PC dan ketidaktahuan masyarakat tentang harddisk jenis ini.

2. Perhitungan Kapasitas Harddisk dan waktu Perekaman

Meskipun sangat penting, kita jarang melakukan ini. Anda dapat memperkirakan berdasarkan kapasitas disk atau berdasarkan kebutuhan perekaman. Misalnya, DVR mandiri 4 saluran SDF-1212 dengan kapasitas hard disk 250 GB bekerja sepenuhnya dalam mode berkelanjutan (24 jam), dengan resolusi gambar 360 × 288, definisi tinggi, dan kecepatan bingkai 25 fps. Jadi Anda bisa memperkirakan waktu perekaman sekitar 5,8 hari atau kurang dari seminggu.

3. Catat Waktu mulai Perekaman

Anda dapat merekam waktu mulai perekaman – jam berapa CCTV merekam dan menyimpannya di DVR sebagai pengingat sehingga Anda dapat mengontrol penggunaan DVR sebelum kepanasan.

4. Lakukan Pencadangan

Pindahkan file rekaman yang ada ke operasi penyimpanan atau pencadangan lain. Ini berguna untuk mengosongkan ruang hard drive, dan perangkat penyimpanan tidak akan penuh dengan data dan bahkan mungkin kehilangan rekaman CCTV di kemudian hari.

Baca Juga: Terbaru Ciri-Ciri Kutek Halal Yang Bisa Digunakan Sholat Muslimah

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4 + 5 =